Penguatan Riset dan Inovasi: Tanah Bumbu Mantapkan RIPJPID untuk Kemandirian Daerah
KALSELBABUSSALAM.COM
BATULICIN — Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar ekspose laporan akhir Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJPID) untuk periode 2025-2029, Kamis (7/11/2024). Bertempat di Batulicin, acara ini diresmikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Eryanto Rais, yang hadir mewakili Bupati Zairullah Azhar.
Eryanto menyampaikan apresiasi Bupati kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan RIPJPID, menggarisbawahi bahwa dokumen ini adalah landasan strategis bagi pengembangan riset dan inovasi di Tanah Bumbu. "RIPJPID Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2029 memberikan arah kebijakan riset dan inovasi, serta mendukung peningkatan tata kelola pemerintahan dan layanan publik berbasis bukti," ujarnya.
RIPJPID dirancang untuk memperkuat kualitas kebijakan yang didukung bukti konkret dan meningkatkan daya saing daerah melalui ekosistem riset dan inovasi yang terstruktur. Program ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, yang mengamanatkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) sebagai pelaksana koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Menurut Eryanto, penyusunan RIPJPID ini menggunakan pendekatan holistik, tematik, integratif, dan spasial, yang memungkinkan sinkronisasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik 2025-2029. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keterpaduan antar dokumen perencanaan serta menjamin kesinambungan program pembangunan daerah.
Selain itu, RIPJPID diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian daerah, menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta mengatasi ketimpangan pendapatan. "Dengan RIPJPID, kami berupaya meningkatkan kualitas pembangunan pendidikan, kesehatan, dan aspek lainnya melalui sinergi pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Tanah Bumbu," kata Eryanto.
Acara ini juga melibatkan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang, Jawa Timur. Sejumlah narasumber seperti Edy Pryanto, Eny Lestari Widani, dan Muhammad Buswari hadir sebagai pendamping ahli, memberikan wawasan mendalam untuk memantapkan strategi implementasi RIPJPID di Kabupaten Tanah Bumbu.(*/Ainah)